Kutacane, zkanews.com — Ketua LSM Kaliber Aceh, Zoel Kenedi, melontarkan kritik tajam terhadap para elit politik di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara). Ia menilai iklim demokrasi di wilayah tersebut semakin tidak sehat akibat watak para elit yang disebutnya rakus kekuasaan dan cenderung mengancam kepala desa demi kepentingan pribadi.
Dalam keterangannya, Zoel Kenedi menyebut bahwa sejumlah elit politik telah menyalahgunakan jabatan untuk menekan dan menakut-nakuti kepala desa, khususnya terkait pengelolaan Dana Desa. Ia menuding para elit tersebut rela mengancam kepala desa—baik penjabat maupun definitif—demi memenuhi “syahwat politik dan ekonomi.”
“Ada elit politik yang mengancam penjabat kepala desa dengan dalih bisa diganti jika tidak mau mengikuti arahan. Sementara yang definitif diancam akan diaudit. Ini sangat tidak etis dan melanggar prinsip demokrasi,” ujar Zoel Kenedi.
Ia juga menyinggung dugaan penggerogotan Dana Desa oleh oknum elit, termasuk proyek pengadaan bibit coklat dan pembukaan jalan di kawasan Kecamatan Leuser. Menurutnya, proyek-proyek tersebut dikerjakan dengan memanfaatkan anggaran desa, namun keuntungannya justru diduga dinikmati oleh elit politik tertentu.
“Dana desa seharusnya untuk kesejahteraan masyarakat kampung, bukan untuk memperkaya kelompok elit. Jangan ada lagi praktik menitip proyek atau memaksa kepala desa melaksanakan kegiatan yang tak direncanakan secara partisipatif,” tegasnya.
Zoel menyayangkan bahwa sebagian elit politik kini tak lagi mencerminkan wakil rakyat yang sejati. Ia menyebut mereka lebih mementingkan kelompoknya sendiri dan melupakan tugas utama sebagai pelayan masyarakat.
“Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Jangan sampai rakyat muak dan mengambil jalan sendiri karena merasa tak lagi punya wakil yang membela,” sindirnya.
LSM Kaliber Aceh mendorong agar aparat penegak hukum dan lembaga pengawas segera menyelidiki dugaan intervensi elit politik terhadap pengelolaan Dana Desa, termasuk ancaman terhadap para kepala desa.