Oleh Ketua Kaliber Aceh Zoel Kenedi
Kutacane – zk-anews.com | Miris melihat maupun mendengar bahwa Siltap /Tulah Perangkat Desa berbulan bulan belum di realisasikan atau di cairkan.apakah ini ada kaitannya pada saat Sekdakan Aceh Tenggara Bermain Bagi bagi Proyek pada tahun 2024 pada masa Pj Bupati Syakir.
Atau ada permainan untuk mengamankan seseorang ,jelas permainan ini tidak lepas kerja sama yang baik antara Sekda dan UKPBj Kabupaten Aceh Tenggara saat itu
Sehingga Siltap Perangkat Desa tertunda pembayarnya sampai saat ini bulan Juli 2025, kalau disangkut pautkan dengan pemerintahan yang lama itu salah besar ,bukan saya mau mengurui namun alangkah baiknya kita fahami dahulu.
Pada masa pemerintah sebelum Raidin sebagai Bupati Aceh Tenggara mengalami defisit lebih kurang atau kurang lebih sekitar Rp.100 M,Tapi mampu masih diatasi dibayarkan Siltap tersebut.tapi anehnya kemampuan hari ini sungguh sangat memilukan kemampuan Kase Daerah tidak ada .
Hal ini karena kemungkinan sudah diperuntukan untuk hal-hal lain sepeti membayar reknan untuk membayar proyek atau , rehab pendopo,mobil Dinas Bupati , Ketua DPRK,instansi vertikal.
Pun demikian pada masa kepemimpinan Slogan Rabu yang terjadi saat itu yang menjadi Kabag keuangan Adalah oknum Yang berinisial HT, sedangkan Kabid Anggaran adalah yang saat ini Menjabat Kaban Keuangan, dimana saat itu dianggarkan pendapatan yang tidak dapat direalisasikannya , sehingga Pemkab Agara defisit nyata lebih kurang Rp 114 M, dengan kata lain Siltap Perangkat Desa tidak terbayangkan selama 3 Bulan ,tapi Arus Kas tetap bisa terjaga untuk bayar kewajiban ( Sebagai Utang Daerah)
Semustinya Bupati selaku pimpinan Daerah ,cari solusi yang tepat ,untuk mengatasi permasalahan ini bukan membiarkan bola blunder jadi konsumsi Publik Seantero Aceh Tenggara .
Yang jadi pertanyaan di publik kenapa begitu lama ya Siltap tidak cair cair Seorang Ketua APDESI bungkam tanpa menyuarakannya,apakah karena Beliau sudah cair dana Desanya atau takut akan pemimpin Daerah ini.
Bukan masalah aturan retorika Keberanian mu wahai Ketua Payung pelindung Perangkat Desa itu yang diperbincangkan Masyarkat Agara