Sepuluh Tahun Di Senayan, Bukan Berarti Kebal Hukum. Dulu melayani kini di layani

- Penulis

Senin, 21 Juli 2025 - 03:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Ketua Kaliber Aceh Zoel Kenedi

Kutacane – zk-anews.com |10 Tahun berkecimpung di Senayan sebagai Wakil Rakyat ,bukan berati seseorang itu Kebal Hukum , mungkin semenjak menjadi wakil rakyat di ibu kota banyak kolega yang menjadi mitra serta kenalan.

Semustinya dengan pengalaman di ibu kota tentu tata bahasa ,tata Krama sopan santun , yang bisa di terapkan kala memimpin suatu Daerah.

Isu pemimpin yang kebal hukum, atau klaim kekebalan hukum oleh pejabat tinggi,bahkan sampai tingkat Bupati seringkali menjadi topik perdebatan hangat.

Penting untuk memahami bahwa prinsip negara hukum mensyaratkan semua orang, termasuk pemimpin, tunduk pada hukum yang sama. Meskipun ada perdebatan tentang cakupan kekebalan yang mungkin dimiliki oleh seorang pejabat, Seperti Bupati pada prinsipnya tidak ada yang benar-benar kebal hukum.

Sepuluh tahun menjadi pelayan masyarakat, sangat berbeda menjadi pemimpin yang dilayani,sikap mau pun tingkah laku sudah berbeda , misal kalau menjadi Bupati,maka kita bisa ngomong didepan Publik maupun bawahan dengan nada yang tidak pantas,keras namun bukan tegas.ketika dikritik pengikut maupun yang kena kritik bisa mengucapkan kata (“pekak kadang ko”)

Baca Juga:  Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Tingkatkan Pembinaan Warga Binaan di Rutan Bener Meriah

Dari semua rentetan yang ada peristiwa yang terjadi ,bukan karena ketegasan,namun kebodohan , ketidak patutan menjadi panutan,ibarat pepatah Guru kencing berdiri murid kencing Nah Apabila kita sering marah emosi tanpa sebab kepada bawahan,pasti selaku bawahan juga melampiaskan emosinya ke pada Masyarkatnya sendiri.

Semustinya pemimpin, mengambil keputusan,bukan kerena mendengarkan TS atau info yang belum tentu kebenarannya,lidik selidiki jikalau benar berhentikan bukan dengan gaya preman menghentikan seorang bawahan.Kalau Bahasa Kami dahulu bertemu dengan rekan yang sok paten sok berwibawa cukup dengan sebutan kata ,Mana ada Lepat di HongKong,mana ada yang tidak mungkin uang yang digunakan baik perjalan Dinas,mobil baru bukan uang nenek moyangmu tapi uang rakyat yang wajib dipertanggung jawabkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel zkanews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ketua Kaliber Aceh Resmi Melaporkan Tindak Pidana Korupsi Beberapa Dinas Di Pemkab Agara Ke KPK
Besok Kaliber Resmi Laporkan Beberapa Dinas Di Kabupaten Agara Ke Lembaga Anti surah
Korupsi Kian Menjadi,Apa yang Terjadi? Mampukah Agara Kearah Perbaikan
Siltap Perangkat Desa Belum Dibayar Hingga 5 Bulan, Pemerintah Aceh Tenggara Dinilai Lalai dan Tak Transparan
Ketua Kaliber Aceh Tuding Elit Politik Agara Rakus Kekuasaan, Ancaman terhadap Kepala Desa Jadi Sorotan
Pemimpin Daerah Yang Arogan Pantaskah di Sebut Sebagai Pimpinan Oleh Ketua Kaliber Aceh Zoel Kenedi
Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Tingkatkan Pembinaan Warga Binaan di Rutan Bener Meriah
Delapan Rumah Warga Terbakar di Dewantara, Diduga Akibat Korsleting Listrik Saat Makan Siang
Berita ini 244 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 29 Juli 2025 - 18:37 WIB

Ketua Kaliber Aceh Resmi Melaporkan Tindak Pidana Korupsi Beberapa Dinas Di Pemkab Agara Ke KPK

Minggu, 27 Juli 2025 - 07:13 WIB

Besok Kaliber Resmi Laporkan Beberapa Dinas Di Kabupaten Agara Ke Lembaga Anti surah

Sabtu, 26 Juli 2025 - 03:59 WIB

Korupsi Kian Menjadi,Apa yang Terjadi? Mampukah Agara Kearah Perbaikan

Kamis, 24 Juli 2025 - 07:02 WIB

Ketua Kaliber Aceh Tuding Elit Politik Agara Rakus Kekuasaan, Ancaman terhadap Kepala Desa Jadi Sorotan

Selasa, 22 Juli 2025 - 08:40 WIB

Pemimpin Daerah Yang Arogan Pantaskah di Sebut Sebagai Pimpinan Oleh Ketua Kaliber Aceh Zoel Kenedi

Berita Terbaru